Cerpen Binatang (Fabel) || Belalang yang Malang
BELALANG YANG MALANG
Suatu hari tinggal sekelompok belalang di tengah hutan, mereka dipimpin oleh seekor belalang dewasa bernama Pak Bebe. Pak Bebe selalu mengingatkan pada seluruh belalang agar tidak pergi terlalu jauh dari hutan. Pak Bebe selalu bercerita bahwa dulu ia tinggal di sebuah sawah bersama istri dan anaknya, namun suatu hari ada seorang petani menyemprotkan cairan beracun dan akhirnya anak dan istrinya mati. Pak Bebe berhasil menyelamatkan diri ke tengah hutan, itulah mengapa ia selalu mengingatkan mereka agar nasib buruknya tak terjadi lagi.
Namun, ada seekor belalang bernama Moli ia adalah belalang muda yang sangat mudah penasaran dan susah diatur. Ia tidak percaya dengan apa yang selalu dibicarakan Pak Bebe.
“Huh, apakah hal itu benar-benar nyata? Jangan-jangan itu cuma khayalan Pak Bebe saja.” Kata Moli suatu malam.
Belalang lain hanya bisa geleng-geleng melihat sikapnya itu.
“Ia masih muda pikirannya masih belum matang” kata yang lain.
Moli benar-benar tak tahan mendengar ia diremehkan para belalang dewasa.
“Apa maksud kalian? Apa karena aku masih muda jadi kalian meremehkanku? Lihat saja nanti aku akan membuktikan bahwa omonganku itu benar!”, kata Moli kesal.
Esoknya, ia pergi keluar hutan mencari tempat yang diceritakan oleh Pak Bebe. Belalang lain yang keheranan melihatnya pun bertanya.
“Hei Moli! Mau kemana kamu?”, tanya seekor belalang.
“Aku akan pergi mencari tempat yang dimaksud Pak Bebe, jika benar tak ada berarti itu hanya bualannya saja!”, kata Moli.
“Apa kamu lupa akan pesan Pak Bebe? Di luar hutan sangat berbahaya, urungkan saja niatmu itu”, sahut yang lain.
“Tidak! Aku akan pergi!”, tegas Moli sebelum ia beranjak pergi.
“Sudahlah nanti juga ia akan pulang”, kata yang lain kemudian.
Moli pun mulai memasuki pedesaan, ia benar-benar takjub melihat hamparan padi luas yang mulai menguning. Lalu ia melihat sekitar, dan tak ada hal-hal seperti yang diceritakan Pak Bebe.
“Ahh benar kan kata-kataku, cerita konyol itu cuma khayalan Pak Bebe saja”, pikir Moli.
Karena lapar, Moli pun memakan padi-padi
itu, ia benar-benar lupa waktu. Akhirnya waktu sudah memasuki sore hari, para
belalang dewasa mulai khawatir akan keadaan Moli yang tak kunjung pulang.
Mereka pun melapor pada Pak Bebe.
“Bagaimana ini Pak Bebe, Moli sejak tadi pagi belum pulang juga” kata
seekor belalang.“Memangnya kemana dia pergi?”, tanya Pak Bebe bingung.
“Ia pergi keluar hutan untuk meambuktikan cerita bapak itu”
“Apa? Bukankah sudah kuperingatkan bahwa diluar sana sangat berbahaya? Ayo cepat kita susul dia!”
Pak Bebe dan para belalang jantan dewasa lainnya pun menyusul Moli.
Sementara itu, Moli masih sibuk memakan padi-padi yang lezat itu. Namun tiba-tiba terdengar suara langkah kaki besar milik Pak Tani dan tak lama setelah itu terdengar suara cairan yang mulai disemprokan, dan cairan itu adalah racun! Moli pingsan karena telah menghirup racun itu, ia tak sempat menyelamatkan diri.
***
“Dimana aku?”, tanya Moli.
“Kamu ada di rumah Moli”, jawab Pak Bebe.
“Di rumah? Bagaimana mungkin? Bukankah aku seharusnya di sawah?", Moli bingung.
“Tadi kami menyusulmu ke sawah dan menemukanmu pingsan, jadi kami membawamu kesini”
Moli diam, ia tertegun mendengar bahwa mereka masih peduli dengannya. Ia merasa bersalah karena telah membantah mereka, terutama pada Pak Bebe.
“Terima kasih telah menolongku, ma’af atas perbuatanku yang tidak baik”, kata Moli menyesal.
“Tak apa, kami akan mema’afkanmu Moli”, Pak Bebe menenangkan.
Hari pertama, kedua, ketiga, sampai satu minggu kemudian Moli tak kunjung sembuh. Para belalang sangat khawatir padanya, mereka setiap hari datang menjenguknya.
“Terima kasih teman-teman, terima kasih telah merawatku dan memperhatikanku, dan juga aku minta ma’af atas semua kesalahanku, aku sangat senang bisa bertemu kalian”, kata Moli menangis.
Dan berakhirnya dengan itu, Moli pergi meninggalkan mereka, pergi selama-lamanya tak akan kembali lagi. Moli mati karena sudah terlanjur menghirup racun itu, sehingga ia akhirnya pergi selama-lamanya. Para belalang sangat bersedih atas kepergian Moli.
#Sorry for typo, ini cerpen lama yg numpuk di laptop #tolong bantu koreksiin apapun di cerpen ini supaya jadi lebih baik :)
*author note:
semoga postingan ini bisa bermanfaat, tapi jangan dimanfaatkan dengan plagiarisme ya!
kalau mau mengutip, pastikan menyertakan alamat blog atau nama author :)
-sheyber
Komentar
Posting Komentar