PAWAI NASI ADAB PANGKALAN BUN || The Hidden Treasure
Pangkalannn Buun atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Pangkalan Bun, adalah sebuah kota yang terletak di wilayah provinsi Kalimantan
Tengah tepatnya di kabupaten Kotawaringin Barat.
Kota ini adalah salah satu tempat yang menjadi destinasi para pelancong baik dari dalam
maupun luar negeri. Selain dikarenakan pariwisata flora dan faunanya seperti Taman Nasional
Tanjung Puting, kota ini juga terkenal akan kuliner daerahnya yaitu Coto
Manggala dan Kerupuk Amplang. Selain itu, Pangkalan Bun ini juga kaya akan
budaya dan adat istiadatnya.
Nah kali ini saya akan mengulas salah satu budaya
atau adat istiadat dari kota yang dijuluki Kota Manis itu, yakni “Pawai Nasi
Adab”. Hmm apakah anda baru pertama mendengarnya?
Budaya Pawai Nasi Adab merupakan daya tarik yang
cukup menonjol dari kota yang baru saja merayakan hari jadinya ke-56 itu. Pawai
nasi adab umumnya sama seperti pawai yang biasa kita saksikan pada
karnaval-karnaval, namun ada beberapa perbedaannya pula yang menunjukkan
kekhasan dari pawai ini. Ingin tahu? Mari kita bahas bersama.
1.) Waktu
Pawai nasi adab tidak dilaksanakan setiap saat,
namun ada waktu khusus untuk penyelenggaraannya. Yaitu setiap satu tahun sekali
pada hari jadi kota asal budaya ini, 3 Oktober. Namun, terkadang waktunya tidak tepat pada 3 Oktober, bisa sehari ataupun beberapa hari setelahnya. Jadi, jika anda ingin
menyaksikan pawai ini pastikan anda sudah tau jadwalnya.
2.) Pakaian
Pakaian yang banyak dikenakan dalam kegiatan ini bukanlah
baju bebas, melainkan baju adat yaitu “Baju Kurung”. Baju ini terdiri dari
atasan yang berwarna kuning dan rok songket (untuk perempuan) yang terlihat
sederhana namun tetap mencerminkan semangat masyarakat dari warnanya yang
cerah.
3.) Nasi Adab
Selama pawai yang diikuti seluruh lapisan masyarakat
itu berlangsung, mereka berjalan sambil membawa makanan yang sangat familiar di
masyarakat kita. Yaitu nasi adab atau biasa disebut nasi tumpeng, dan nasi berwarna kuning ini juga disertai dengan ayam ingkung atau lauk pauk lainnya yang
semakin membuatnya lengkap.
Pawai terakhir dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober bulan lalu. Kegiatan
ini sempat ditunda selam 3 hari karena dampak dari kabut asap yang menyelimuti
kota ini. Kabut asap sempat memburuk, sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan
pawai. Meski sempat terjadi penundaan, namun antusias masyarakat tetap tinggi. Pawai
berjalan dengan meriah dan tertib. Bagaimana? Apakah anda tertarik untuk
mengunjungi kota manis ini?
*author note:
semoga postingan ini bisa bermanfaat, tapi jangan dimanfaatkan dengan plagiarisme ya!
kalau mau mengutip, pastikan menyertakan alamat blog atau nama author :)
-sheyber
Komentar
Posting Komentar